Bercerita tentang kemiskinan dan
setiap proporsi tentang
keterbelakangan
Di sekolah ketika kau duduk
membaca Pelajari setiap kata bahasa
dan budaya Mentalar setiap isi sejarah dan urgensi
tentang dogma
Dari setiap kurikulum yang dustakan
intisari Akidah
Lempar paradigma tentang
perdamaian Mengaliri kebenaran ke sudut
pemurtadan
Senggama neraka dari percaturan
modernitas
Yang palsukan makna rukun Islam
diatas omong kosong pluralitas Dongeng kebodohan kaum trinitas
Menjelma dari setiap candu yang
selalu klise terbahas
Manipulasi setiap kedok toleransi
Bersembunyi diatas real type tentang
cinta kasih Boneka para kafir demokrasi
Ketelanjangan amarah sebuah nilai
tentang hak asasi
Di setiap tinta ijazah yang berubah
menjadi tirani konsumerisme
Instalasi otak tercuci gengsi modernitas
Di sekolah dan setiap bukti nyata
kesenjangan kelas
Kebohongan pendidikan pada satu
rangkaian ambisi kafir membakar
batas Antara kufar dan Mukmin sejati
Simaklah musuh-musuh Islam di
sekitar kita
Itulah para nasrani dan yahudi tak
henti-hentinya
Selalu coba mendustakan Syahadat kami Yeah … Come On ! Benturkan waktu …
Sungguh batas kesesatan jarak
membendung kalbu
Tertusuk pilu …
Etape para pendusta agama
disekitarmu Dan para sahabat yang termurtadkan
Candu juru selamat palsu
Kuantitas para penipu
Membius dogma pluralitas senggama
Maka bersatulah umat Islam
berteguhlah pada tali agama Allah Janganlah Kau bercerai berai Yooww …
Pukul 7 pagi WIB ketika sistem mulai
palsukan
Makna dari dua kalimat syahadat
Sekolah umum tidak mengajarkan kita
menjadi Mukmin sejati Rangkaian pembuta makna
kemurnian Akidah
Pendusta agama diatas kompromi
demokrasi
Hipokrasi dari aksiomatis kristenisasi
Mengiringi strategi dari kelicikan regenerasi partai damai sejahtera
Mantra dajjal dan boneka para yahudi
Terlaknat dari omong kosong eintokia
Barigade para setan misionaris dan
pengekor nasionalis
Universalitas agama yang menjebak kawah sudut pandang tentang
neraka
Maka bersyukurlah kepada militansi
Karena fanatik adalah kunci Mukmin
sejati
Sekolahku adalah Tarbiyyah Islamiyah Murrobiku adalah wali kelasku
Nabi Muhammad SAW adalah
teladanku
Dan Allah SWT adalah segalanya
bagiku
Maka jadilah Muslim sejati Yang berlemah lembut terhadap
sesama Islam
Dan bersikap tegas terhadap orang
kafir
Dari Sehelai Tirai Demokrasi
Kemurnian yang harus tetap berdiri Bersatu sehati menghapus setiap
noda hitam di dalam kalbu
Bagi Indonesia dan kenangan syahid
para mujahidin yang telah meninggal
atas kemerdekaan bangsa ini Benturkan waktu …
Sungguh batas kesesatan jarak
membendung kalbu
Tertusuk pilu …
Etape para pendusta agama
disekitarmu Dan para sahabat yang termurtadkan
Candu juru selamat palsu
Kuantitas para penipu
Membius dogma pluralitas senggama
Maka bersatulah umat Islam
berteguhlah pada tali agama Allah Janganlah Kau bercerai berai Langkah prestisius dari sebuah
kemunafikan toleransi
Ketika jawaban adalah pluralitas
Menghimpit buas pada satu estetika
omong kosong patriot pemurtadan
Menjelma pada suatu nuansa kedamaian
Sekedar topeng bagi setiap ambisi
pemfitnah agama
Memberi ruang lingkup kepalsuan
Pasa satu sketsa dilema pembenaran
Menjalar disetiap pengkafiran umat Mereka memang tak henti-hentinya
memerangi Islam
Mewujudkan fakta ambisi para
misionaris edan
Disini keluguan umat semakin
termanfaatkan bagi sebuah konspirasi global
Agenda pion-pion zionisme
Bintang Daud dan retorika tentang
keselamatan
Semaikan jihadmu di dada kawan
Genderang Perang telah ditabuh Tuk memereka yang selalu
memerangi mereka yang selalu
memerangi dan mengusik agama ini
Ikat sorban dan rapatkan setiap saf-
saf persaudaraan Islam
Makna kata kekusuan dan terjagalah dalam setiap kalimat Allah
Bersatulah umat Islam
Waktunya kita bangkit dan merebut
kembali kejayaan itu
Agar tak ada lagi yang dibodohi
Hingga tak ada lagi fitnah bagi agama ini


Teya Salat